7 Perbedaan Sandal Kulit Pria Original dengan Kulit Sintetis
Mengetahui sandal kulit pria original adalah langkah penting sebelum kamu memutuskan untuk membeli sandal kulit berkualitas. Di pasaran saat ini, banyak produk yang sekilas terlihat serupa, padahal menggunakan bahan kulit sintetis yang kualitasnya jauh berbeda.
Supaya tidak salah pilih, penting bagi kamu untuk bisa memahami perbedaan mendasar antara kulit asli dan kulit buatan, mulai dari tekstur, lapisan, hingga bentuk lembarannya. Dengan informasi yang tepat, kamu bisa mendapatkan sandal kulit yang stylish, tahan lama, dan nyaman digunakan sehari-hari.
Apa Itu Sandal Kulit Pria Original?
Sandal kulit pria original adalah sandal pria yang dibuat menggunakan kulit asli yang berasal dari hewan, seperti sapi, domba, atau kambing. Kulit tersebut diolah melalui proses penyamakan alami untuk mempertahankan kekuatan, fleksibilitas, serta karakteristik alaminya.
Karena menggunakan bahan kulit asli, sandal ini umumnya memiliki tekstur yang unik, pori-pori alami, dan daya tahan yang jauh lebih baik dibandingkan sandal berbahan kulit sintetis.
Sandal kulit original menawarkan kenyamanan tinggi karena materialnya bisa "bernapas", sehingga lebih sejuk dan nyaman dipakai dalam waktu lama. Selain itu, seiring waktu, kulit asli biasanya akan semakin membentuk karakter sendiri, seperti menjadi lebih lentur dan memiliki tampilan patina yang khas.
Faktor inilah yang membuat sandal kulit pria original dianggap sebagai investasi jangka panjang dalam hal gaya dan kenyamanan.
Baca Juga: Tips Belanja Online Sandal Pria Dewasa, Jangan Salah Ukuran
Perbedaan Sandal Kulit Pria Original dengan Kulit Sintetis
Saat memilih sandal, memahami perbedaan antara sandal kulit pria original dan kulit sintetis sangat penting untuk memastikan kamu mendapatkan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan ekspektasi. Meskipun sekilas tampak serupa, kedua jenis bahan ini memiliki karakteristik yang sangat berbeda. Berikut penjelasannya.
Bahan Dasar
Sandal kulit pria original menggunakan kulit asli dari hewan, seperti sapi, kambing, atau domba. Proses pembuatannya melibatkan penyamakan alami yang bertujuan menjaga kekuatan, kelenturan, dan keawetan kulit.
Sementara itu, kulit sintetis terbuat dari bahan buatan seperti polyurethane (PU) atau polyvinyl chloride (PVC). Bahan ini dirancang menyerupai tampilan kulit asli, tapi tidak memiliki serat alami yang dimiliki kulit hewan.
Tekstur dan Tampilan
Kulit asli memiliki tekstur yang tidak sempurna dan unik di setiap bagiannya. Biasanya terdapat pori-pori alami, goresan kecil, atau ketidakteraturan yang menjadi ciri khas keaslian.
Sebaliknya, kulit sintetis cenderung memiliki tekstur yang lebih halus, seragam, dan terkadang terlihat "terlalu sempurna". Ini karena permukaannya dicetak secara pabrik.
Lapisan Kulit
Kulit asli terdiri dari beberapa lapisan serat alami. Lapisan terluar yang terbaik disebut full grain leather, yang mempertahankan semua keaslian tekstur kulit, termasuk pori-pori dan serat alami. Ada juga top grain leather yang sedikit diampelas untuk meratakan permukaan, namun tetap mempertahankan kekuatan. Lapisan kulit asli memiliki struktur berserat padat dan kuat dari atas hingga bawah, membuatnya sangat tahan lama.
Kulit sintetis tidak memiliki lapisan serat alami. Biasanya terdiri dari kain dasar yang dilapisi dengan lapisan plastik (PU atau PVC). Permukaannya hanya meniru tampilan kulit dengan pola buatan, tanpa ada lapisan alami atau serat asli.
Bentuk Lembaran Kulit
Lembaran kulit asli biasanya tidak seragam bentuknya karena mengikuti bentuk asli kulit hewan. Setiap bagian bisa memiliki ketebalan yang sedikit berbeda, dan bagian pinggirnya tidak rata. Ini sebabnya produk dari kulit asli sering dipotong dan disesuaikan secara manual agar menghasilkan kualitas terbaik.
Sementara lembaran kulit sintetis diproduksi di pabrik sehingga sangat seragam dalam ukuran, ketebalan, dan bentuk. Biasanya berbentuk persegi panjang besar dengan tepi yang rapi. Karena dibuat massal, hasilnya konsisten tetapi tidak punya karakter alami seperti kulit asli.
Daya Tahan
Sandal yang terbuat dari kulit asli terkenal sangat tahan lama. Dengan perawatan yang tepat, sandal ini bisa digunakan bertahun-tahun tanpa kehilangan kualitas maupun tampilannya.
Di sisi lain, kulit sintetis umumnya lebih cepat rusak, seperti mengelupas, retak, atau berubah warna dalam waktu yang lebih singkat, terutama jika sering terpapar panas atau kelembaban tinggi.
Kenyamanan
Karena memiliki sifat alami, kulit asli lebih mampu menyesuaikan diri dengan bentuk kaki penggunanya. Teksturnya yang fleksibel juga memberikan kenyamanan lebih saat digunakan dalam waktu lama.
Sedangkan kulit sintetis biasanya lebih kaku dan tidak memberikan sensasi "bernapas" seperti kulit asli, sehingga bisa terasa panas dan kurang nyaman saat dipakai lama.
Harga
Produk berbahan kulit asli umumnya dijual dengan harga lebih tinggi. Ini tentunya sebanding dengan kualitas, keawetan, dan nilai prestise yang ditawarkan.
Sebaliknya, sandal berbahan kulit sintetis memiliki harga lebih terjangkau. Tapi perlu dipertimbangkan bahwa ketahanan dan kenyamanan yang diberikan tidak setara dengan kulit asli.
Baca Juga: Mengapa Sandal Pria Bermerk Lebih Mahal? Ini Penjelasannya
Tips Mengenali Sandal Kulit Pria Original
Banyak sandal kulit pria di pasaran yang kelihatan keren, tapi ternyata bukan dari kulit asli. Supaya kamu tidak sampai salah pilih, ada beberapa tips mudah untuk mengenali sandal kulit pria original yang bisa dicoba.
Cium Aromanya
Kulit asli punya bau khas yang alami, hampir mirip dengan aroma kulit binatang yang diproses. Kalau kamu menemukan sandal yang aromanya lebih mirip plastik atau bahan kimia yang kuat, kemungkinan besar itu kulit sintetis.
Perhatikan Tekstur Kulitnya
Kulit asli biasanya punya tekstur yang tidak sempurna. Ada pori-pori kecil, garis-garis halus, atau bahkan sedikit bekas goresan alami. Kalau permukaannya terlalu halus dan rata seperti plastik, bisa jadi itu kulit imitasi.
Tes Tekan
Cobalah menekan bagian kulitnya pakai jari. Kalau kulit itu asli, saat ditekan biasanya akan muncul bekas lekukan kecil, lalu kembali ke bentuk semula. Sebaiknya, jika itu sintetis, biasanya akan terasa kaku atau malah tidak ada perubahan sama sekali.
Cek Jahitannya
Produk sandal kulit pria original biasanya punya jahitan yang rapi dan kuat. Brand yang serius menjual produk dari kulit asli pasti memperhatikan kualitas detail seperti ini. Kalau jahitannya asal-asalan, benang longgar, atau banyak yang tidak rapi, sebaiknya kamu hati-hati.
Baca Label dan Sertifikasi
Beberapa produsen sandal kulit asli menyertakan label seperti "Genuine Leather", "Full Grain Leather", atau bahkan sertifikat asli. Tapi sebaiknya kamu tetap jangan cuma percaya label, ya. Harus dicek juga fisik barangnya.
Harga Juga Menentukan
Memang tidak semua barang mahal itu asli, tapi sandal kulit pria original umumnya juga tidak bisa dijual dengan harga yang terlalu murah. Kalau ada sandal kulit yang dijual super murah, padahal kelihatannya mewah, kamu harus curiga. Ada harga, ada kualitas, bukan?
Tes Air
Kalau memungkinkan, teteskan sedikit air ke permukaan kulit. Kulit asli biasanya akan menyerap sedikit air dan warnanya jadi agak gelap di area tersebut. Sementara kulit sintetis malah membuat air menggenang di atas permukaan.
Baca Juga: Sandal Pria Keren: Model sampai Cara Memilihnya dengan Tepat
Kesimpulan
Memilih sandal kulit pria original adalah pilihan yang tepat bagi kamu yang mengutamakan kualitas, kenyamanan, dan daya tahan. Meskipun harganya mungkin sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan sandal berbahan sintetis, investasi dalam sandal kulit asli akan memberikan pengalaman yang lebih memuaskan dalam jangka panjang.
Dengan keunggulannya yang tahan lama dan semakin nyaman seiring waktu, sandal kulit pria original tidak hanya memberikan tampilan yang elegan, tetapi juga memberikan kenyamanan ekstra bagi kaki. Jadi, pastikan untuk selalu memeriksa kualitas bahan dan keaslian produk sebelum membeli, agar kamu mendapatkan sandal terbaik untuk menemani setiap langkah.
